Sabtu, Oktober 18, 2008

Tonaas Arnold Palar

Arnold palar diangkat sebagai Tonaas yaitu pada tahun 1830, namun namanya yang sebetulnya tidak diketahui dengan pasti karena nama Alrnold Palar itu digunakan setelah masuknya misi gerejani. Diketahui leluhur Minahasa itu tidak mengenal akan nama kecil dan marganya itu dibuktikan pada Piay dan Karengis yang tidak memiliki nama depan dan nama belakang.
Bila ditelusuri latar belakang dan nama depan ternyata itu ada seteah Belanda masuk dibumi pertiwi Indonesia perombakan dilaksanakan pada urusan pemberian nama.
Tahun 1831 di Minahasa oleh pemerintah Belanda mengadakan sensus atau cacah jiwa yang sekaligus dengan penetuan setiap marga keluarga, dimana setiap nama pada waktu itu dijadikan marga. Misalnya ;
Nama Rondonuwu
Nama Sorongan
Nama Rembet
Diasumsikan keempat nama adalah kakak beradik dari keluarga yang diandaikan berasal dari anaknya bapak Lolowang. Kemudian nama-nama diatas ditambahkan nama depan yang ditengahnya disisipi “ van “ seperti halnya orang Belanda. Jadi nama-nama diatas tersebut bisa menjadi seperti ;
 Juan van Rondonuwu
 Arturito van Sorongan
 Andreas van Rembet
Oleh karena adanya perbedaan bahasa sehingga terjadi perbedaan pengertian yang sebenarnya sisipan tersebut sudah merupakan bagian dari nama akhirnya ditiadakan, itu terbukti sampai sekarang yaitu nama besar kita disebut fam yang sebenarnya adalah van yang merupakan sisipan kata. Dengan demikian begitulah yang dialami oleh Arnold Palar ini yang mungkin namanya adalah Palar kini menjadi Arnold Palar.
Dan pada masa bertahtanya Arnold Palar ini nama untuk sebutan kampung diganti Kayuuwi (sebelumnya Kayumauwi) yang pada akhirnya dijadikan nama sah desa ini. Dengan bergantinya Kayumauwi menjadi kayuuwi sejalan dengan itu gelar untuk pemimpin kampung berganti menjadi Ukun tua atau kepala adat, terjadi kira-kira tahun 1950.
Sebagai bukti kepiawaiannya dalam memimpin kampung ini, ditandai dengan berdirinya tempat ibadah yang walaupun masih dalam kondisi darurat dan dijadikan sebagai tempat berlangsungnya proses belajar dan mengajar. Tempat ini sekarang telah menjadi SD Negeri Inpres Kayuuwi. Dan tempat ibadah ini dibangun pada tahun 1845 jadi sebelum terjadinya pengalihan sebutan Tonaas menjadi ukun tua.

Tidak ada komentar: