Sabtu, Oktober 18, 2008

Kuntua Barnabas lintang

1.Barnabas Lintang
Nama : Barnabas Lintang
Periode : 1862 – 1892
Berkuasanya Barnabas Lintang ini ternyata masih pada masa pendudukan Belanda yakni mulai tahun 1862 sampai pada tahun 1892. Dimasa pendudukan Belanda ini pasti akan ada sistem kerja Rodi, dalam sejarah pendudukan Belanda di Indonesia sistem ini sering di temui didaerah tempat dimana Belanda berkuasa atau berkoloni begitu pula yang terjadi di Minahasa pada Khususnya, disini Belanda mula-mula mengusahakan pembukaan jalan, yang diantaranya :
1. Jalur Manado-Tomohon-Kawangkoan-Langowan sampai Ratahan.
2. Jalur kawangkoan-amurang yang mana pembangunannya dilaksanakan sekitar tahun 1850-1860.
Jalur Kawangkoan-Amurang ini, salah satu rute yang dilaluinya adalah Kayuuwi. Yang walaupun realisasinya masih dalam bentuk jalan yang hanya bisa dilalui oleh pedati saja (pedati yang ditarik oleh sapi).Pedati yang di tarik oleh kawayo (=kuda).
Dengan terbukanya jalur kawangkoan-Amurang ini membuka wawasan dari Tonaas Kila yang nama baptisnya adalah Barnabas lintang untuk memperluas wilayah desa Kayuuwi ini lebih keselatan sampai akhirnya jalur kawangkoan –Amurang ini menjadi garis potong desa Kayuuwi menjadi dua bagian.
Pembangunan yang dilaksanakan oleh Barnabas Lintang ini diantaranya adalah sebuah Gereja yang dijadikan pusat kegiatan belajar dan mengajar paa waktu itu. Tempat itu sekarang tepatnya sebelah barat/seberang jalan dari balai desa yang sekarang, bila diukur jauhnya kira-kira 15 meter balai desa( gedung satu atap Kayuuwi).
Dan akhirnya pada tahun 1892, ia harus mengakui masih ada yang mengatur hidup matinya manusia dan pada tahun itulah ia di panggil menghadap Yang Maha kuasa. Ia di kubur walau bukan dimakamkan disebuah Lesar atau Warga seperti layaknya pengusa sebelumnya tapi ia dimakamkan di pekuburan yang ada sekarang ini.

Tidak ada komentar: