Jumat, Oktober 03, 2008

Keberadaan Kayuuwi Mula-mula



Di prediksikan tahun 1500 Piay dan Karengis mendatangi hutan yang akhirnya dijadikan tempat tinggal mereka, seperti yang dijelaskan terdahulu bahwa kedatangan mereka hanyalah untuk berburu yang lama kelamaan timbul keinginan untuk menetap, demi mewujudkan impian mereka menjadikan tanah ini sebagai tanah harapan yang dapat memenuhi segala kebutuhan integritasnya. Juga didorong oleh karena desa Tombasian asal mereka penduduknya semakin bertambah banyak.
Hal pertama yang mereka lakukan adalah membuat pondok yang dijadikan tempat berteduh. Karena mereka tahu tempat yang mereka jadikan tempat tinggal itu kaya akan makanan dan kaya akan persediaan lainnya untuk kebutuhan hidup, maka mereka menjadikan tempat itu menjadi tempat tinggal utama.
Sama halnya dengan yang dikemukakan didepan bahwa pemukiman yang mereka diami diapit oleh jurang dan sungai di empat penjuru mata angin nya.
Ternyata keberadaanya mendapat lirikan dan perhatian khusus dari kampung tetangga yang mengitari pemukiman Kayuuwi yang pertama ini. Sebagai bukti dengan kedatangan orang-orang sekitar. Sebagai bukti dengan berdatangnya orang-sekitar, yang tidak memiliki hubungannya dengan marga Piay dan Karengis ada pada ,masyarakat sekarang ini. Sebagai bukti nyata ditemukannya marga-marga seperti :
• Rorimpandei
• Lintang
• Sorongan
• Lolowang
• Rembet
• Rondonuwu
• Dan lainnya
Masukkya keluarga-keluarga dari luar membuat tekad mereka semakin bulat untuk lebih memperluas wanua ini. Diperkirakan tahun 1600 terealisasilah tekad dari keluarga-keluarga diatas, untuk memperluas kampung ini. Dibawah ayoman Tonaas Rorimpandei , serta pimpinan lainnya mereka bersama-sama memobilisasi masyarakat untuk menata kampung ini sehingga menjadi desa yang punya tata kehidupan yang lebih teratur dan terjaminnya stabilitas keamaman di banding dengan sebelumnya.
Didukung pula keberadaanya yang sudah merupakan benteng pertahanan yang alamiah. Tapi masih juga disiapkan ranjau darat yang sangat mematikan musuh dan penjahat yang berani menerobos masuk kedalam kampung tanpa ijin. Dan ranjau yang dimaksud ini terbuat dari bambu-bambu ( sebagai bukti dari tebing yang dulunya dipasang ranjau sekarang tumbuh berjenis - jenis bambu ). Tapi setelah ranjau bambu itu dipasang ada lagi yang menjadi masalah yaitu daerah bagian selatan yang bukan jurang, dari masalah itu akhirnya timbul ide mereka untuk mebuat parit yang dalam 3 meter begitu juga lebarnya 3 meter, dengan maksud untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak direncanakan ataupun diinginkan, misalnya masuknya penjahat atau perampok yang coba-coba untuk menerobos masuk.

Tidak ada komentar: