Kamis, November 13, 2008

Pendidikan dan perkembangannya

Dari hari ke hari sumber peningkatan daya manusia sudah merupakan keharusan untuk ditingkatkan. Karena keberhasilan dimasa yang akan datang membutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas, karena sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar yang merupakan indicator peningkatan kesejahteraan.
Kebutuhan akan pendidikan akan selalu diperlukan dimasa yang akan datang, mengingat ilmu pengetahuan dan tehnologi akan berkembang terus menerus dan akan mengalami perubahan jadi tidak menunggu manusia yang masa bodoh saja. Ditinjau dari seluruh aspek kehidupan pendidikan mendapat tempat yang paling strategis dan funsionil.
Permintaan akan tenaga-tenaga terdidik terus meningkat akan tetapi tenaga yang berkualitas masih kurang, jadi untuk menjawab tantangan itu pendidikan yang menjadi tumpuan baik itu pendidikan formal ataupun non formal.




Sejarah Pendidikan di Kayuuwi
Dimasa prasejarah pendidikan yang kita ketahui biasanya dilakukan dilingkungan keluarga saja. Yang mana pendidikan waktu itu selalu dihubung-hubungkan dengan kepercayaan yang arkais. Diketahui yang menjadi bahan pelajarannya adalah berbebtuk ancaman dengan cara menakut-nakuti dengan peringatan bahwa jika kita melakukan sesuatu yang salah katanya kita akan dihukum oleh roh-roh yang tidak kelihatan. Jadi apa yang diperintahkan kepda anak selalu dilaksanakan secepatnya, tanpa harus ada pembantahan dari si anak. Pendidikan yang diwujudkan masih diberikan secara lisan, dan begitulah seterusnya, sampai pada tahun 1931 Belandapun masuk ditanah Minahasa.
Tahun 1945 sekolah dibuka yang walaupun fasilitas gedungnya belum ada, jadi proses belajar dan mengajar masih dilakukan dibawah pohon yang rindang. Diamana telah diterangkan didepan bahwa yang membuka dan sekaligus pengajar adalah seorang pendeta utusan NZG. Dikarenakan guru yang datng megjar itu tidak setiap hari datang, maka menjadi pengganti ditunjuk kepada pelajar yang sudah dianggap pandai atau dengan meminta tenaga pengajar dari Tombasian atau dari kawangkoan.
Sebagai julukan bagi guru pengganti adalah “onder master”. Sedang yang benar-benar guru dari hasil pendidikan khusus disebut “ Maester”.
Adapun guru yang datang bergantian untuk mengajar pada waktu itu adalah:
- Christian orang Ambon yang dibawah Helendon.
- Joseph Mioyo dari Amurang
- Eliasa Tangkau dari Tondano.
Tahun 1860 kuantitas murid yang mengikuti proses belajar baru berjumlah 30 orang. Tahun 1870 Markus Kaligis yang baru tamat dari sekolah guru diangkat menjadi kepala sekolah.
Tahun1881 ia dipindahkan ke Kasuratan, dan posisinya diganti oleh Michael Kesek, kemudian Urbanus Lolowang yang sekaligus menjadi Guru Jemaat.
Tahun 1883 gedung gereja didirikan, tempat belajar tidak lagi diadakan dirumah kini memakai gedung Gereja. Dan waktu itu pula kepala sekolah diganti oleh Netanael Momongan juga diangkat sebagai guru jemaat. Tahun 1890 Kepala sekolah diduduki oleh Markus mangindaan, setahun kemudian diganti oleh E. Kelung. Dan kurun waktu 1892 sampai 1893 mengalami kekosongan pemimpin, sehinga tugas ini diberikan kembali kepada Aristarkus Kaligis yang kali ini dibantu oleh Thomas Rorimpandei. Bulan desember 1893 kembali lagi kepemimpinan diduduki oleh Mangindaan.
Kemudian 1895, pendeta Scwarsz yang dulunya pernah mengajar disini menyusun sebuah buku bacaan dalam bahasa Tontemboan dengan judul “ Paejaan weru e nera e Tontemboan “, yang ia kerjakan selama 18 tahun.
Tahun 1912 M Mangindaan diemirituskan, dan pada tahun itu juga guru ditambah 3 yakni :
1. Charlie Sumilat
2. Kaleb Rumondor
3. Netanael Ruindungan.
Tahun 1917 , yang menjadi kepala sekolah adalah Charlie Tangkere. Pada waktu itu sekolah tiga tahun dilaksanakan, tahun1922 gedung sekolah didirikan dengan kapasitas 4 bilik, dan sekolah itu ditahbiskan oleh Pendeta Schroden tepatnya bulan maret tanggal 6. Pada 1 september dibukalah Vervolgschool yang merupakan lanjutan dari kelas 3, walaupun berdiri tanpa subsidi dan 11 oktober 1927 Vervogschool ditahbishan oleh kepala sekolahnya pada waktu itu yaitu Hendrik G. Rumondor dan pada 22 maret 1929 gedung sekolah direhabilitasi.
Dalam kurun waktu 1942 – 1945 guru-guru tidak lagi digaji oleh gereja ( tahun 1932 digaji leh gerjeja ) kini menjadi tanggungan pemerintah. Setelah itu masuklah Jepang sehingga nama sekolah diganti dengan nama “ Futsu jogyo to gakko “.
Tahun 1946 nama sekolah berganti lagi dengan nama Sekolah Rakyat. Tahun tahun 1960 TK GMIM didirikan, kemudian 4 empat tahun kemudian skolah Rakyat berganti nama menjadi sekolah dasar. Selalan dengan itu gedung sekolah dipindahkan ke Lewetan. Tanggal 21 september 1964 gedung sekolah ditahbiskan, dan satu tahun berikutnya SD GMIM yang baru berdiri itu diberikan penghargaan sebagai sekolah teladan.
Tahun 1980 dibuka sebuah Fakultas Psikologis tempatnya dibalai pertemuan gereja yang lama. Kemudian pada tahun itu juga SD Inpres didirikan di Kayuuwi.





SD GMIM KAYUUWI
Didirikan : Tahun 1964
Ditahbiskan : 21 September 1964
Kepala sekolah yang pernah menjadi pemimpin SD GMIM Kayuuwi :
1. Benyamin Assa ( … - 1947 )
2. Hendrik G Rumondor ( 1947 – 1961 )
3. Oscar Rembet ( 1961 – 1966 )
4. M. S. Rembet Waney ( 1966 – 1984 )
5. Mas M Kaligis ( 1984 – 1993 )
6. Andries Lindang A. Ma Pd ( 1993 - … )
Guru-guru yang sempat membaktikan dirinya untuk pengembangan sumber daya manusia di SD GMIM Kayuuwi :

H G Rumondor
L Rompas
Noh Rembet
Demas Lapian
Paul Watung
Benyamin Assa
Heloise Tangkere
Oscar Rembet
A Salendu
Gilbert Rembet
Johanis Kaligis
Marie Rumampuk
M A Waworuntu
Abraham Rorimpandei
Willem Karinda
Hermin F. Kaligis
Jermias Wowiling
Helena Sorongan
M S Waney
Annie Sondak
M A wowiling
Albert Sorongan
Victor Manembu
Bernard Lapian
Fredrik Wowiling
M J Rawis
H J Sondakh
Marie Umboh
Estefien Lapian
Jeltje Assa
Petronela Kaligis
Sintje M Rembet
Annie Walukouw
J Watung Rorimpandei
Alfred Rondonuwu
A P M Langi
J B Assa
M Walukouw R
M S Kaligis
Altje Watung
Dientje Rumondor
Marie Watung
Hermina Lapian
Willem H. Watung
Dientje Lapian
Anatje Lapian
Jeltje Rembet
Annie M Raintung
M S M Watung
Truitje D Rembet
Stientje H Lapian
Hendrik B Assa
Dan E Kaligis
Herlen H Wowiling
Youdi M Lapian
Jan A Rorimpandei
Julius A Rembet
Kimiko A Lapian
Helen A Wowiling
Martha Rembet
Kaleb Rembet
Magriet L Lintang
Margotje Y Sorongan
Irene D Watung
N H Rembet
Betsi Wokas
Agustina R Rondodnuwu
Jouke G Lapian
Joutje Tumbelaka
Non R Rembet
K T H Kaligis
Wilhem Lumintang
Jan H Pinatik
N A Lapian
Andries Lintang
A M Talumewo
Margotje Rembet
Jenny E Lapian
O A Rembet
Henny Rumondor


SD INPRES KAYUUWI
Didirikan : 1980
No. Register : NSS 1011170214021
NSB 0071128103012002
Status : Negeri

Dibawah ini adalah kepala-ke[ala sekolah yang pernah mengabdikan dirinya untuk sekolah ini :
1. Hendrik J Sondakh
2. K T H Kaligis
3. F H Poli A. Ma Pd
Dan dibawah ini adalah guru-guru yang pernah mengajar disekolah ini ;
1. P Kaligis R
2. O Lapian
3. N Watung R
4. D Rembet Lapian
5. M J Rawis
6. Bernard Lapian
7. Annie Walukouw
8. A Raintung
9. A M Raintung
10. J T Bandaso
11. Novie F Lintang
12. A Watung
13. L G R Rorimpandei

Tidak ada komentar: